Pengukuran
Sebelum seorang evaluator menilai
tentang proses sebuah pendidikan, maka langkah awal yang dilakukan adalah
melakukan sebuah pengukuran.
Adapun pengertian pengukuran menurut para ahli yakni sebagai berikut.
Pengukuran merupakan proses yang mendeskripsikan performance
siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa
sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan
angka-angka (Alwasilah et al.1996).
Menurt Ign. Masidjo
(1995: 14) pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan menentukan
kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang
diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
Baca Selengkapnya KLIK JUDUL ARTIKEL !
Baca Selengkapnya KLIK JUDUL ARTIKEL !
Menurut Cangelosi
(1991) pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan
empiris. Pengertian yang lebih luas mengenai pengukuran dikemukakan oleh Wiersma & Jurs (1990) bahwa
pengukuran adalah penilaian numeric pada fakta-fakta dari objek yang hendak
diukur menurut criteria atau satuan-satuan tertentu. Jadi pengukuran bisa
diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-fakta
satuan tertentu (Djaali & Pudji
Muljono, 2007).
Sedangkan menurut Endang
Purwanti (2008: 4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya
yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa,
atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu.
Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu
yang lain (Anas Sudijono, 1996: 3).
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuntitas sesuatu ( Zaenal
Arifin,2009).
Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai
“suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil
pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau peristiwa.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengukuran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta
kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran yang disesuaikan
dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran
bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur
benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak
pastian dll.
Asesmen
Pada awalnya istilah assessment banyak digunakan dalam
evaluasi untuk mengambil keputusan dan kebijakan dan perencanaan pendidikan
seperti need assessment tentang pendidikan. Dalam perkembangannya assessment
digunakan terhadap semua aspek dalam bidang pendidikan, karena banyak informasi
yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat dikumpulkan melalui pengukuran.
Assessment dapat diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi yang diambil untuk mengambil keputusan tentang kebijakan pendidikan,
mutu pendidikan, mutu program pendidikan dan mutu input pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan dalam bidang penelitian, para
ahli mulai meningalkan dikotomi kuantitatif dan kualitatif karena banyak
instrumen yang ada tidak dapat menyediakan informasi secara cukup bermakna.
Para ahli mulai menguakan bermacam pendekatan dan instrument yang sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu, assessment memberikan informasi lebih konferensif
dan lengkap dari pada pengukuran, sebab tidak hanya mengunakan instrument tes
saja, tetapi juga mengunakan tekhnik non tes lainya. Secara umum dapat
dikatakan bahwa assessment adalah suatu prosedur pengumpulan informasi tentag
orang yang mencakup kuantitas dan kualitasnya.
Untuk dapat lebih memahami tentang
assessment berikut beberapa definisi menurut para ahli sebagai berikut :
a. Menurut Hill (1993)
Assessment is the process of gathering evidence and documenting a child’s lerning and growth
Assessment adalah proses mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan pertumbuhan dan pembelajaran anak.
a. Menurut Hill (1993)
Assessment is the process of gathering evidence and documenting a child’s lerning and growth
Assessment adalah proses mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan pertumbuhan dan pembelajaran anak.
b. Menurut Robert M Smith (2002)
Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
c. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis
“Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
“Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
d. Menurut sumarno (2003). Assessment adalah proses sistematis untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Dari beberapa definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa assessment adalah proses pengumpulan informasi untuk
merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Penilaian
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam
sistem pendidikan saat ini. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan
gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu
membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem
penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.
Untuk dapat memahaminya berikut ini
merupakan beberapa pendapat ahli tentang definisi penilaian.
a. Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
a. Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
b. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu, langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes. Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
c. Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
d. Dalam buku, “Bimbingan Dan Konseling Disekolah”, terbitan Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, departemen Pendidikan Nasional (2008:27) dijelaskan bahwa Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan.
e. Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
Dari beberapa pendapat ahli tadi
dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah pengambilan suatu keputusan atas
pengukuran yang telah dilaksanakan dan dan penilaian adalah bersifat kualitatif.
Evaluasi
Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istila Evaluation.
Gronlund (1985) berpendapat
evaluaasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan, sampai sejauh mana tujuan proram telah tercapai.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang
mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan
dan kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam
kurikulum (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
Sedangkan Endang
Purwanti (2008: 6) Berpendapat bahwa evaluasi adalah proses pemberian makna
atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil
pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah proses menilai sesuat berdasarkan criteria tertentu, yang selanjunya
diikuti dengan pengambilan sebuah keputusan atas objek yang dievaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
A.Muri Yusuf. 2005. Evaluasi
Pendidikan.Padang.Universitas Negeri Padang.
Mahyudin nenny.2008.Asesmen anak usia dini.Padang;UNP Pres.
Mahyudin nenny.2008.Asesmen anak usia dini.Padang;UNP Pres.
http://www.elook.org/dictionary/assessment.htm
http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/pengukuran-penilaian-dan-
evaluasi.html
http://pendidikan.anekanews.com/2010/04/pengertian-hubungan-perbedaan-dan-
etika.html
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/pengukuran.html
Suharsimi Arikunto.2009.Dasar-dasar
evaluasi pendidikan.Jakarta.PT. Bumi
Aksara.
Aksara.
Dikutip dari :
http://syekhudin.wordpress.com/2013/01/26/pengertian-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi/
http://bkpemula.wordpress.com/2012/12/23/pengukuran-penilaian-asesment/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar